Sapwaturrahman Menyumbangkan Medali Perunggu Untuk Indonesia, Setelah 56 tahun

https://erafakta.com/2018/08/27/sapwaturrahman-menyumbangkan-medali-perunggu-untuk-indonesia-setelah-56-tahun/
Sapwaturrahman Menyumbangkan Medali Perunggu Untuk Indonesia, Setelah 56 tahun.
Sapwaturrahman menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia dari cabor lompat jauh putra di ajang Asian Games 2018.

Sebelumnya, dari cabor atletik, Emilia Nova meraih perak di nomor lari gawang 100 meter putri.
Medali itu disumbangkan oleh Awang Papilaja dengan lompatan 7,25 meter. Akhirnya, 56 tahun kemudian, Indonesi bisa meraih medali lagi lewat Sapwa dengan catatan lompatan 8,09 meter.

Raihan Sapwa di nomor lompat jauh tersebut membuat Indonesia bisa meraih kembali medali dari lompat jauh setelah terakhir kalinya pada 1962 silam.

“Saya tadi tak menyangka bisa medali. Tapi memang dari awal saya sudah mencoba mendorong memotivasi diri saya untuk maksimal. Saya yakin bisa tembus 8 (meter). Alhamdulillah tembus,” Pungkas, usai lomba.

Catatan terbaik Sapwa awalnya adalah 7,98 meter. Dia bisa menambah 0,11 meter dari catatan lompatannya dan membuat rekornas pecah yang sebelumnya dibuat atas namanya sendiri.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Saling Dukung Atlet Pesilat Ini, Masuk ke Final

Image
Saling Dukung Atlet Pesilat Ini, Masuk ke Final. Pesilat putra Indonesia Hanifan Yudani Kusumah dan Pesilat putri Indonesia Pipiet Kamelia telah berpacaran sejak lama. Hanifan dan Pipiet saat ini mengikuti perhelatan olahraga terbesar seAsia, Asian Games 2018 dicabang olahraga Pencak Silat. Pipiet menceritakan dulu awal bertemu hanya sekedar bertukar pikiran saja, tak berselang lama kelamaan mereke bedua merasa ada kecocokan. “Disilat kenalnya waktu kejuaraan dunia karena satu tim dan pertama bertukar pikiran biasa. Ternyata emang cocok. Bertukar perasaan insya allah berlanjut,” Pungkasnya Pipiet. Keduanya pun saling dukung saat salah satunya bertanding, Pipiet mengatakan dirinya selalu deg-degan saat Hanifan bertanding. “Iya dong pasti kita emang dari awal saling dukung. Ya dengan kita satu tim mainnya hampir bareng gitu kan pasti mendoakan dia main aku yang deg-degan aku main dia yang deg-degan,” katanya. Bahkan, saat pertandingan pun sempat kurang fokus
Read more

Kebiasaan Penting Yang sering Menyebabkan Kulit Kita Kering

Image
Kebiasaan Penting Yang sering Menyebabkan Kulit Kita Kering. Semua orang tentu ingin selalu terlihat awet muda dan menawan. Beragam cara dilakukan untuk mendapatkan kulit awet muda, seperti treatment kecantikan dengan produk skincare hingga yang ekstrem seperti operasi plastik.Namun Siapa sangka orang yang setiap Hari, Mebuat orang Cepat menua. 1. Tidak menggunakan tabir surya Baik jaraknya dekat atau jauh, jangan sepelekan manfaat tabir surya. Sunscreen atau sunblock efektif untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Seorang dokter bedah plastik Jacob Steiger mengatakan bahwa sinar matahari adalah faktor utama penyebab penuaan dini. Paparan sinar matahari tanpa proteksi bisa menyebabkan kulit keriput sebelum waktunya. Untuk itu, jangan lupa gunakan tabir surya SPF 30 sebelum melakukan aktivitas di luar rumah. 2. Minum kopi lebih dari 2 gelas setiap hari inRead invented by Teads Di era modern, pergi ke kafe dan menyeruput segelas kopi seolah menjadi tr
Read more

Timnas Voli Putri Mendapat Perunggu AG 2018

Image
Timnas Voli Putri Mendapat Perunggu AG 2018. Pasangan Indonesia Dhita Juliana/Putri Dini Jasita Utami gagal melaju ke final voli pantai Asian Games 2018. Pasalnya, mereka dikalahkan wakil Tiongkok Wang Fan/Xia Xinyi dengan skor 1-2 (10-21, 21-17, 9-15) di Jakabaring Sports City, Palembang, Hari MInggu. Karen itu, tim voli pantai putri Indonesia masih berpeluang untuk merebut medali perunggu jika mengalahkan wakil Kazakhstan. Pelatih timnas Agus Salim mengatakan, pasangan Tiongkok memang memiliki kualitas di atas Dhita/Dini. “Wajar kami kalah karena memang tim Tiongkok sangat kuat,” kata Agus setelah pertandingan. Akan tetapi, dia juga memuji penampilan Dhita/Dini yang mampu menunjukkan perlawanan sengit. “Andai pertarungan ini terjadi di final tentu atmosfernya berbeda dan tim kami pun tentu akan lebih berjuang lagi,” sebut Agus.
Read more